81k3uqGDdFxOCqDaezmhq9nnmr231M54iNG2lEKA
Bookmark

Cara Menanam Jahe Merah Dengan Sistem Hidroponik

Bisa disebut jika Cara Menanam Jahe Merah Dengan Sistem Hidroponik ini bukan suatu hal yang asing. Pasalnya sudah banyak sumber atau referensi yang bisa anda manfaatkan, tidak terkecuali blog sederhana ini.


Seperti diketahui, jahe merupakan salah satu tanaman obat yang banyak dimanfaatkan. Mempunyai rasa yang agak pedas serta mampu menghangatkan tubuh, menjadikan jahe sering diolah menjadi minuman penghangat tubuh.

Cara Menanam Jahe Merah Dengan Sistem Hidroponik

Belakangan ini, minuman dari olahan jahe semakin digemari, hal tersebut dikarenakan semakin tingginya minat masyarakat terhadap minuman menyehatkan tersebut.


Sehingga kondisi ini secara tidak langsung juga dimanfaatkan oleh para petani untuk membudidayakan jahe. Bahkan pada lahan yang terbatas, anda masih tetap bisa menanam jahe dengan metode hidroponik.


Nah, cara menanam dengan sistem ini dinilai lebih efisien dari sisi pemanfaatan tempat. Sebab meski lahan minim, namun masih bisa mengupayakan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Cara-cara yang bisa dilakukan ialah :


1. Menyiapkan Lokasi Tanam

Meski tergolong mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, penanaman jahe akan lebih baik jika terpapar sinar matahari minimal 5 jam dalam sehari.


Jika memang ada objek yang menjadi penghalang, maka sebaiknya anda membersihkannya terlebih dahulu.


2. Menyiapkan Media Tanam Hidroponik

Dikarenakan tidak menggunakan tanah, maka anda harus mencari bahan alternatif sebagai media untuk berkembangnya akar. Bahan yang baik ialah bahan yang mudah menyerap air.


Jika memang ingin memanfaatkan botol bekas, maka minimal bekas botol berukuran 1 liter. Namun akan lebih baik lagi menggunakan pot dari bekas ember kecil.


3. Menyiapkan Bibit Jahe

Jahe berkembang biak dengan akr atau rimpang. Oleh karena itu, pembibitannya pun harus mencari jahe dan memotongnya tepat pada bagian ruas.


Potongan tersebut selanjutnya ditaruh pada tempat yang teduh dan lembab. Jika sudah muncul tunas, maka pembibitan bisa dinyatakan berhasil.


4. Penanaman Bibit Pada Polybag

Langkah ini sangat baik jika dilakukan pada pagi atau sore hari. Isi bagian tengah polybag dengan serbuk kayu atau arang sekam.


Setelah penanaman, siram bibit dan ditempatkan pada area yang terbuka. Umumnya, bibit ini akan langsung tumbuh dengan baik.


5. Perawatan Jahe

Dari segi penyiraman, usahakan menyiram secara rutin 2 hingga 4 hari sekali. Jangan terlalu sering untuk menghindari pembusukan pada akar jahe.


Sedangkan untukpemupukan, ditujukan untuk memberikan nutrisi tambahan. Penerapannya bisa dengan menyiram atau menyemprot pada tanaman.


Jika ingin menggunakan sistem siram (kocor), maka gunakan POC serta jangan mengocor pupuk N seperti urea atai ZA.


6. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Berbeda dengan sistem tanam pada tanaman lain, jahe mempunyai sedikit hama ataupun penyakit. Terlepas dari itu, tanaman ini juga mempunyai daya tahan yang lebih baik.


Penyakit yang muncul umumnya hanya busuk akar yang disebabkan oleh jamur atau bakter patogen. Cara mengatasinya ialah dengan menyemprotkan fungisida atau bakterisida sistemik setiap 10 hari sekali.

Post a Comment

Post a Comment