Bercocok Tanam: Tanaman Hidroponik
News Update
Loading...
Showing posts with label Tanaman Hidroponik. Show all posts
Showing posts with label Tanaman Hidroponik. Show all posts

Wednesday, April 14, 2021

Tips Dan Cara Membuat Tanaman Hias Hidroponik

Tips Dan Cara Membuat Tanaman Hias Hidroponik

Tips Dan Cara Membuat Tanaman Hias Hidroponik bisa anda terapkan jika tinggal di daerah perkotaan yang sangat minim lahan.

Tips Dan Cara Membuat Tanaman Hias Hidroponik
Meski pada lahan yang sempit, anda masih bisa menerapkan beberapa alternatif untuk menyalurkan hobi berkebun. Sehingga lingkungan rumah tetap tampak asri dan sejuk.

Jika pada jaman dulu metode tanam sering menggunakan sabut kepala, sekarang ini ada cara budidaya yang lebih inovatif dan mudah dirawat.

Tidak hanya pada jenis sayur dan buah, sistem tanam hidroponik juga bisa diterapkan pada tanaman hias. Intinya, sistem tanam ini memanfaatkan media air untuk tumbuh kembang tanaman.

Sistem tanam seperti ini tentu mempunyai banyak kelebihan serta tidak memerlukan lahan yang luas sekaligus tanaman lebih mudah menyerap air.

Yang menjadi pertanyaan disini ialah, bagaimana cara menanam tanaman hias dengan sistem hidroponik?

Terdapat beberapa poin yang perlu anda perhatikan untuk merawat tanaman hias dengan metode hidroponik. Beberapa diantaranya ialah :

1. Menentukan Wadah Untuk Hidroponik

Salah satu hal yang wajib diperhatikan saat merencanakan penanaman hidroponik ialah memilih wadah atau tempat yang akan digunakan.

Pastikan jika wadah yang anda pilih bisa menahan akar dan juga batang yang tumbuh sehingga tidak mudah roboh.

Selain itu, pilih pula wadah yang berwarna gelap dan tidak transparan agar tidak mudah ditumbuhi lumut. Hindari memilih wadah yang terbuat dari besi, sebab jika terkena air akan mudah berkarat.

2. Mengisi Wadah Hidroponik

Jika wadah sudah ditentukan, maka isi dengan batu-batuan kerikil atau pasir. Upayakan supaya batuan atau pasir tersebut bisa menahan akar dan batang tetap kokoh.

Jangan lupa untuk menambahkan sedikit arang untuk menghilangkan bau sekaligus menjaga air tetap dalam kondisi jernih.

3. Masukkan Air dan Nutrisi Pada Wadah

Nutrisi yang dimaksud disini ialah hasil buatan sendiri dengan cara melarutkan masing-masing 1kg pupuk urea, pupuk npk, pupuk kcl, serta pupuk daun ke dalam 20L air.

Beberapa bahan tadi nantinya akan menghasilkan larutan kental dan kemudian bisa anda larutkan kembali dengan 100L air.

4. Memilih Tanaman Hias Hidroponik

Selanjutnya, ambil tanaman yang ingin anda budidaya dengan hidroponik. Jangan lupa untuk memotong tanaman pada batangnya.

Atau bisa pula dengan memilih tanaman yang sudah ditumbuhi akar. Cuci terlebih dahulu akar dan buang daun yang sudah mati. Proses akhir, tempatkan tanaman pada media air yang sudah dicampur larutan nutrisi tadi.

5. Ganti Larutan Nutrisi Secara Berkala

Poin akhir untuk perawatan tanaman hias hidroponik ialah dengan ketekunan dan rajin menambah atau mengganti air larutan nutrisi dalam wadah.

Lakukan secara berkala setidaknya satu bulan sekali penggantian air dan nutrisi pada wadah hidroponik. Atau bisa pula dengan mengganti air pada saat lumut sudah mulai tumbuh.

Sebab jika tidak dibersihkan, adanya lumut hanya akan menghambat pertumbuhan tanaman yang dirawat.

Monday, April 12, 2021

Tanaman Hias Hidroponik Gantung Yang Mudah Dirawat

Tanaman Hias Hidroponik Gantung Yang Mudah Dirawat

Tanaman Hias Hidroponik Gantung Yang Mudah Dirawat terbagi dalam beberapa jenis. Semua tergantung dengan anda yang ingin menanamnya di rumah.

Tanaman Hias Hidroponik Gantung Yang Mudah Dirawat

 

Secara dasar, menumbuhkan begitu banyak tanaman pada ruang yang kecil tanpa tanah memang semakin populer untuk sebagian orang.

Dalam hal ini, anda bisa mengubah media tanam tanah menggunakan air. Atau lebih tepatnya dengan menerapkan cara hidroponik.

Proses budidaya tanaman dengan lingkungan menggunakan air bukan suatu ide yang baru. Pasalnya untuk saat ini, penggunaan hidroponik sudah banyak diterapkan untuk menanam sayuran serta buah-buahan yang tersebar luas.

Akan tetapi, bagi anda yang ingin menghiasi rumah, baik itu dalam atau luar ruangan dengan segala jenis tanaman hias. Maka bisa menggunakan alternatif hidroponik.

Seperti yang kita ketahui, tanaman hidroponik bisa ditanam pada berbagai tempat. Mulai dari botol bekas, paralon, kaca bening, serta masih banyak lagi yang lainnya.

Atau bisa pula dengan memanfaatkan taman vertikal, yakni dengan menggantu tanaman agar bisa menghemat tempat.

Yang menjadi pertanyaan disini ialah, apa saja jenis tanaman yang bisa dibudidaya menggunakan cara hidroponik gantung? Berikut daftar selengkapnya.

1. Sirih Gading

Sirih gading begitu dikenal dan populer lantaran proses perawatannya yang mudah. Tanaman hias yang satu ini mempunyai julukan Epipremnum Aureum, serta menjadi salah satu tanaman yang bisa tumbuh subur dalam media air.

Anda hanya perlu memasukkan sirih gading ke dalam wadah bekas, selanjutnya isi dengan air secukupnya. Selain memperindah ruangan, tanaman ini juga berfungsi sebagai pembersih udara.

2. Lemon Balm

Dengan aroma yang menyerupai lemon, tanaman yang satu ini sangat menenangkan saat dihirup. Akan tetapi, bentuknya justru lebih mirip dengan tanaman mint dibanding dengan lemon.

Untuk tata cara menanam dan merawatnya pun terbilang sangat mudah dan praktis. Sebab tanaman ini juga bisa tumbuh subur dengan media air.

Yang terpenting ialah, anda harus meletakkan tanaman ini pada area yang cukup sinar matahari. Tujuannya agar bisa tumbuh ideal.

3. Tillandsia

Bisa disebut jika tanaman Tillandsia merupakan jenis tanaman hias yang sempurna utnuk disimpan di mana saja. Pasalnya tidak memerlukan tanah untuk bertahan hidup.

Mayoritas orang lebih suka menggantung Tillandsia, dan kemudian di isi dengan aksen warna-warni serta pernak-pernik.

Untuk melakukan perawatan, cukup meletakkan tanaman ini pada area yang sirkulasi udaranya baik dan lebih banyak cahaya. Perlu dipastikan pula tingkat kelembapan udara. Cara yang paling mudah ialah dengan menyemprotkan air.

4. Philodendron

Saat pertama kali muncul, tanaman ini seringkali ditanam menggunakan media pakis. Akan tetapi seiring dengan perkambangan, muncul begitu banyak cara kreatif untuk merawat dan mengembangkannya.

Pada kenyataannya, philodendron bisa ditanam media air dan dijadikan tanaman gantung.

5. Monsterra

Tanaman hias ini diduga berasal dan banyak ditemukan di Meksiko, khususnya pada kawasan hutan tropis.

Monsterra menjadi tanaman yang banyak dilirik lantaran mempunyai daun bolong dan tampak begitu unik. Kabar baiknya, tanaman ini bisa dirawat pada berbagai media, tidak terkecuali pada pot dan media air.

Monday, March 1, 2021

Jenis Tanaman Hidroponik Yang Cepat Panen

Jenis Tanaman Hidroponik Yang Cepat Panen

Adakah Jenis Tanaman Hidroponik Yang Cepat Panen? Seperti yang kita ketahui, hidroponik merupakan sistem tanam yang bisa dipergunakan pada lahan yang sempit.

 

Sehingga, bagi anda yang tidak punya lahan atau kebun yang luas. Masih tetap bisa menyalurkan hobi untuk bercocok tanam.

Jenis Tanaman Hidroponik Yang Cepat Panen

Secara umum, tanaman hidroponik lebih identik dengan jenis tanaman sayur dan buah. Bahkan penanamannya bisa memanfaatkan halaman rumah.

 

Melihat postingan kami sebelumnya, yakni seputar Cara Agar Tanaman Hidroponik Cepat Panen. Nyatanya, ada pula jenis tanaman yang masa panennya lebih cepat.

 

Nah, dirangkum dari beberapa sumber, setidaknya ada lima jenis tanaman hidroponik yang mempunyai masa panen singkat. Apa saja?

 

1. Kangkung

Kangkung bisa hidup dengan mudah pada media tanam tanah ataupun air. Bahkan sangat cocok untuk ditanam dengan sistem hidroponik.

 

Pertumbuhan kangkung juga relatif lebih lebih cepat dengan jenis sayur lain. Bahkan masa panen bisa dilakukan dalam 4 hingga 6 minggu.

 

Selain itu, kualitas tanaman hidroponik kangkung juga lebih bagus dibanding dengan kangkung biasa. Hasilnya lebih renyah dan enak.

 

2. Pakcoy

Sama halnya dengan kangkung yang sangat cocok dijadikan masakan tumisan. Penanaman dari pakcoy hanya perlu difokuskan pada aliran air dan nutrisi yang cukup.

 

Masa tanam pakcoy hanya sekitar 20 hari sejak tanam hingga panen. Cukup singkat dan mudah untuk diterapkan.

 

3. Tomat

Buah yang tergolong sayur ini masuk pada salah satu kebutuhan sehari-hari yang banyak dikonsumsi masyarakat.

 

Sehingga budidayanya pun bisa mendatangkan penghasilan yang cukup membantu perekonomian keluarga.

 

Setelah penanamannya pun, yakni setelah biji disemai dan ditanam, diperlukan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan untuk bisa panen.

 

4. Seledri

Tanaman ini sangat cocok ditanam pada media air, khususnya dengan sistem hidroponik. Umumnya, seledri ditanam dengan menerapkan sistem rakit apung.

 

Tidak berbeda dengan kangkung, seledri bisa dipanen dalam masa tanam 4 hingga 6 minggu. Bahkan pemanenan bisa dilakukan setiap 5 hingga 6 hari sekali.

 

Cara memanen juga sangat mudah, yakni dengan mencabut seledri dari wadah / media tanam. Selanjutnya pisahkan anakan untuk ditanam kembali.

 

5. Cabai

Sebelum penanaman, tentunya biji cabai harus disemai terlebih dahulu. Kemudian bisa dipindah pada media tanam yang umumnya menggunakan arang sekam.

 

Tidak lupa juga untuk mengalirkan air secara berkala agar akar cabai memperoleh nutrisi yang cukup.

 

Sedangkan untuk masa panen, umumnya bisa dilakukan setelah masa tanam cabai memasuki umur 80 hingga 90 hari. Waktu terbaik untuk panen ialah pagi dan sore.

 

Dengan mengetahui beberapa jenis tanaman hidroponik cepat panen di atas, tentu sedikit banyak anda akan tergugah untuk mencobanya sendiri dirumah.

 

Namun sebelumnya, anda juga harus pelajari terlebih dahulu tentang keuntungan dan kerugian dari bercocok tanam hidroponik.

 

Sehingga tidak terjadi kesalahan dari sistem tanam, bahan atau media tanam yang digunakan, atau bahkan beberapa poin lain yang patut diperhatikan.

Thursday, February 4, 2021

Kendala Dan Solusi Kebun Hidroponik Tanpa Atap

Kendala Dan Solusi Kebun Hidroponik Tanpa Atap

Apa saja Kendala Dan Solusi Kebun Hidroponik Tanpa Atap? Dikutip dari berbagai pengalaman petani, kebun hidroponik tanpa greenhouse juga terbukti bisa dijadikan ladang produksi sayur hidroponik.

 

Selain lebih hemat dari sisi biaya investasi, penerapan hidroponik tanpa atap juga tidak kalah dari segi kualitas dan juga bisa unggul untuk sumber pangan sehat.

Kendala Dan Solusi Kebun Hidroponik Tanpa Atap

Akan tetapi, ada pula beberapa kendala penerapan kebun hidroponik tanpa atap. Terlepas dari keuntungan yang diperoleh, tentu ada sebab akibat yang harus diketahui solusinya.

 

Tingkat dari keberhasilan hidroponik tanpa atap memerlukan usaha yang lebih intens. Bahkan semuanya harus di antisipasi agar hasil yang diperoleh tetap memuaskan.

 

Bagi anda yang penasaran dengan kendala hidroponik tanpa atap, berikut rincian yang sudah kami rangkum dari beberapa sumber.

 

1. Paparan Sinar Matahari

Umumnya, kebun hidroponik tanpa atap tidak mempunyai naungan. Meski pada dasarnya ada beberapa petani yang membuat naungan buatan dengan membentangkan paranet.

 

Pada poin ini, kebun hidroponik tanpa atap dan tanpa naungan, akan memperoleh sinar matahari secara berlebih.

 

Intinya, sinar matahari dengan semua spektrum warna bisa langsung menghantam tanaman. Sinar matahari pada musim kemarau kurang bagus untuk kebun hidroponik. Pasalnya tanaman akan mengalami over-fotosintesis yang menyebabkan hasil berasa pahit.

 

Terlepas dari itu, paparan sinar matahari yang berlebihan akan memicu pertumbuhan lumut pada gully, sehingga tanaman yang di budidayakan bisa kekurangan oksigen. Bahkan bisa juga kekurangan nutrisi saat pertumbuhan lumut semakin banyak.

 

2. Lebih Mudah Terserang Hama dan Penyakit

Secara otomatis, kebun hidroponik tanpa atap tidak mempunyai pelindung atau penghalang, sehingga hama dari luar akan lebih mudah masuk ke dalam kebun. Dengan demikian, hama bisa merusak tanaman yang di budidayakan.

 

Saat hama sudah masuk ke dalam kebun dalam jumlah banyak, akan berimbas pada kualitas tanaman yang menjadi rusak. Umumnya, hama yang masuk tergolong pada jenis serangga atau belalang.

 

3. Kualitas Air Menjadi Tidak Stabil

Kualitas air pada hidroponik tanpa atap sangat tidak stabil. Sebagai contoh saat turun hujan, pH air akan menurun dan tidak sesuai dengan pH yang dibutuhkan tanaman.

 

Kualitas air menjadi poin penting dalam penerapan hidroponik.  Jika pH tidak stabil, maka akan mudah menjadi sarang bagi patogen pembawa hama tanaman.

 

Bagaimana solusi untuk mengatasi kebun Hidroponik tanpa atap? Terkait dengan patogen penyakit pada tanaman, bisa diatasi dengan penggunaan ozonizer.

 

Alat ini digunakan saat memproses air sebelum dibagikan ke gully. Akan tetapi jika digunakan berlebihan, justru akan membuat tanaman terbakar.

 

Sedangkan solusi untuk mengatasi air hujan ialah dengan membuat drainase yang baik. Gunakan stop kran pada pipa yang dipakai untuk mengembalikan nutrisi ke tandon.

 

Intinya, saat turun hujan kran di tutup agar air hujan langsung dibuang melalui saluran pipa percabangan yang sudah dibuat.

 

Bagi anda yang ingin mencoba sistem hidroponik tanpa atap, tentunya bisa memasang naungan yang terbuat dari paranet. Tujuannya agar sinar matahari bisa dihalau dan tidak mengenai tanaman secara langsung.

Wednesday, December 9, 2020

Cara Menanam Selada Hidroponik Dengan Botol Bekas

Cara Menanam Selada Hidroponik Dengan Botol Bekas

Bagaimana Cara Menanam Selada Hidroponik Dengan Botol Bekas? Pertanyaan ini tentunya sudah terjawab jika anda menyimak ulasan ini hingga tuntas. Yuk baca bersama!


Lazim diketahui, selada merupakan tumbuhan sayur yang banyak ditemui pada wilayah yang mempunyai iklim tropis ataupun sedang.

Cara Menanam Selada Hidroponik Dengan Botol Bekas

Umumnya, sayuran dengan daun hijau dan lebar ini, dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan burger, salad, ataupun topping pada gado-gado.


Sekedar untuk tambahan informaso, selada mempunyai nama latin Lactuca sativa dan dipercaya berasal dari timur Laut Tengah.


Mulanya, selada banyak dipakai untuk obat serta minyak bijinya dimanfaatkan unutk dimakan. Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang mengkonsumsi daun selada sebagai sayur.


Bagaimana jika selada ditanam secara hidroponik? Dalam hal ini, setidaknya ada beberapa kelompok budidaya selada, yakni kepala renyah, kepala mentega, selada cos, dan juga selada daun longgar.


Selada sendiri bisa ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik. Bahkan cara ini cukup populer lantaran tidak menghabiskan banyak lahan.


Penelitian tentang metode hidroponik pun sudah dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika selada menerapkan sistem tersebut.


Cara Menanam Selada Hidroponik Dengan Botol Bekas

Tips dan cara menamam selada hidroponik sebenarnya tidaklah sulit. Bahkan bisa dikatakan jika menanam selada dengan sistem ini bisa mempermudah perawatan dan cepat panen.


Salah satu sistem hidroponik yang tidak kalah populer ialah memanfaatkan botol bekas. Untuk mengetahui tipsnya, simak penjelasan berikut :

  • Siapkan bahan dan juga alat yang dibutuhkan. Pertama ialah botol bekas, gunting atau pisau, media tanam rockwool, sumbu kompor atau kain fanel, bibit selada, dan air nutrisi.
  • Potong botol bekas hingga menjadi dua bagian (usahakan bagian bawah lebih panjang). Lubangi bagian tutup botol agar bisa dilewati sumbu atau kain flanel. Masukkan sumbu ke lubang tersebut.
  • Siapkan bibit dan semai di rockwool yang sudah dibasahi. Tempatkan rockwool pada area yang teduh hingga benih selada tumbuh.
  • Jika benih sudah tumbuh, letakkan pada tempat yang terkena sinar matahari. Usahakan jaga agar media tanam selalu basah serta memperoleh sinar matahari yang cukup.


Langkah Penanaman Selada Hidroponik

Ketika benih selada sudah mempunyai 2 hingga 4 helai daun, maka benih tersebut sudah bisa dipindahkan pada media botol bekas. Caranya ikuti langkah berikut :

  • Campur air biasa dengan nutrisi hidroponik dan masukkan ke dalam bagian bawah botol bekas.
  • Pindah rockwool yang terisi benih ke dalam bagian atas botol. Pastikan sumbu sudah terpasang dengan baik untuk jalur masuk nutrisi ke tanaman.
  • Letakkan bagian atas botol tadi pada bagian bawah botol yang sudah berisi benih. Pastikan sumbu menyentuh air nutrisi, sehingga bisa terserap dan tersalur pada akar tanaman.

Monday, November 30, 2020

Cara Dan Tips Merawat Tanaman Hidroponik Yang Benar

Cara Dan Tips Merawat Tanaman Hidroponik Yang Benar

Bagaimana tips dan cara merawat tanaman hidroponik yang benar? Pertanyaan ini mungkin juga ada dalam pikiran anda. Oleh karena itu, untuk memberikan jawaban yang tepat, dibawah ini kami sudah menyediakan rangkuman. Siapa tahu bisa memberikan jawaban dari semua pertanyaan anda.


Seperti yang sudah pernah kita pelajari, hidroponik merupakan salah satu sistem penanaman yang bisa dilakukan di rumah tanpa harus menggunakan tanah.

Cara Dan Tips Merawat Tanaman Hidroponik Yang Benar

Sistem tanam ini mungkin masih terbilang baru, bahkan bisa disebut jika tidak semua orang bisa melakukannya sendiri lantaran tidak paham dengan langkah dan penerapan.


Sekedar untuk tambahan referensi, sistem hidroponik memang sudah tidak lagi membutuhkan tanah sebagai media tanam. Sebab sistem ini lebih mengandalkan air untuk bisa menumbuhkan tanaman.


Jika melihat media tanam yang hanya membutuhkan air, seharusnya anda pun bisa melakukannya dengan mudah jika sudah mempelajari tata caranya dengan benar.


Nah dalam hal ini, ada begitu banyak jenis tanaman yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan sistem hidroponik. Mulai dari tanaman kecil hingga besar sekalipun.


Akan tetapi, umumnya sistem hidroponik banyak digunakan untuk menanam sayuran hijau. Hal ini dikarenakan dinilai lebih mudah dan menyenangkan, bahkan tidak perlu becek dengan tanah.


Terlepas dari itu, sayuran yang ditanam dengan sistem ini, bisa tumbuh dengan baik lantaran tidak ada gangguan cacing. Meski begitu, anda tetap perlu melakukan perawatan yang maksimal, sehingga hasil yang diperoleh mempunyai kualitas baik.


Langkah perawatan tanaman hidroponik pun harus dilakukan dengan baik dan benar. Jika anda memang penasaran dan ingin mencoba sendiri. Berikut cara perawatan yang bisa dilakukan :


1. Menjaga Asupan Nutrisi Agar Tercukupi

Nutrisi hidrponik menjadi poin penting untuk bisa memperoleh tanaman yang baik. Dengan pemberian nutrisi yang cukup, tentunya tanaman akan tumbuh baik dan sehat.


Tanaman hidroponik sangat bergantung pada nutrisi untuk mempertahankan pertumbuhannya tetap stabil. Supaya nutrisi tanaman tercukupi, anda bisa menambah larutan nutrisi pada bak nutrisi. Khususnya ketika stok nutrisi yang ada sudah melewati batas minimal.


Atau setidaknya, air dalam bak sudah berkurang sepertiga dari volume sebelumnya. Dengan demikian, ketersediaan nutrisi tetap terjaga hingga tiba masa panen.


2. Terkena Paparan Sinar Matahari Yang Cukup

Tidak beda dengan tanaman yang hidup di alam liar, sistem hidroponik pun juga memerlukan sinar mahatari untuk proses fotosintesis. Maka dari itu, penting bagi anda untuk memperhatikan kebutuhan tersebut.


Sedangkan untuk cara termudah yang bisa dilakukan ialah, memindah tanaman pada area yang lebih mudah terkena sinar matahari. Tujuannya ialah agar tanaman bisa terpapar sinar matahari yang cukup. Umumnya tanaman membutuhkan sinar matahari dengan waktu minimal 5 jam per hari.


Pada dasanya perawatan tanaman dengan sistem hidroponik sangatlah mudah. Yang terpenting ialah selalu mengontrol air nutrisi dan juga memperhatikan kebutuhan cahaya matahari.


Jika anda mempunyai modal yang cukup dan memang berniat untuk budidaya dengan skala besar. Maka akan lebih baik untuk membuat rumah kaca agar tidak repot memindah-mindah tanaman.

Friday, November 13, 2020

Cara Menanam Jagung Fodder Hidroponik

Cara Menanam Jagung Fodder Hidroponik

Adakah cara paling mudah menanam jagung fodder hidroponik? Jika melihat banyaknya sumber referensi di internet, tentunya anda akan bingung dan tahapan yang perlu dilakukan.


Tidak bisa dipungkiri, sistem cocok tanam hidroponik bisa menghasilkan produk tanaman yang besar. Akan tetapi dengan periode yang cepat serta lahan yang dibutuhkan lebih sempit dibanding dengan pertanian tradisional.


Sedangkan untuk keunggulan yang paling mencolok ialah tidak adanya penggunaan pestisida serta obat-obatan kimia. Sehingga, dengan sistem hidroponik, produksi tanaman bisa menghasilkan sepanjang tahun serta tidak bergantung pada musim.

Cara Menanam Jagung Fodder Hidroponik

Hal ini dikarenakan tanaman yang ditumbuhkan dengan sistem hidroponik, bisa tumbuh dalam kondisi tertutup atau bisa dibilang terlindungi (dalam ruangan).


Sekedar tambahan informasi, fodder hidroponik juga bisa diaplikasikan dengan tujuan untuk menghasilkan pakan ternak atau lebih dikenal dengan istilah fodder.


Umumnya, sistem ini dilakukan dengan cara menyemai biji-bijian sereal. Seperti halnya barli, gandum, sorgum, dan juga jagung atau jenis biji-bijian yang lain.


Jika di luar negeri, biasanya fodder hidroponik diterapkan pada penanaman rumput barli. Hal ini dengan alasan bahwa barli mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi.


Sistem fodder sendiri terdiri dari beberapa rak yang digunakan untuk menempatkan baki atau nampan sebagai media / tempat menyemai biji fodder.


Setelah dilakukan perendaman benih, selanjutnya biji disebar pada nampan atau baki. Dan selama masa perkecambahan, biji dijaga agar dalam keadaan lembab, namun tidak berlebihan.


Nampan atau baki umumnya dilubangi untuk drainase, sedangkan penyiraman dan pemberian nutrisi diatur mengunakan sprayer otomatis ataupun manual.


Biasanya, benih untuk fodder mulai mengeluarkan kecambah dalam kurun waktu 24 jam, dan dalam waktu 5 hingga 8 hari, sudah tumbuh dengan ketinggian 15 hingga 20 cm.


Pasca fodder diambil dari nampan, langsung bisa diberikan pada ternak. Dalam hal ini, ternak bisa memakan keseluruhan bagian fodder. Mulai dari daun, batang, hingga akar.


Cara Membuat Fodder Jagung Hidroponik

Dikarenakan sistemnya sangat sederhana, tentu pembuatannya pun bisa dilakukan dengan cara yang sederhana juga. Rak ataupun nampan yang digunakan bisa dibeli dengan mudah di pasaran. Intinya tanpa pengatur suhu, kelembapan ataupun pencahayaan tambahan. Tahapan yang perlu dilakukan ialah :

  1. Cuci benih jagung dan buang kotoran yang mengambang.
  2. Rendam dengan air hangat kuku atau air dingin atau bisa juga air dengan mikroba 2 cc per liter air. Perendaman ini umumnya dilakukan selama 12 jam keatas (minimal 12 jam).
  3. Tiriskan benih yang sudah direndam kemudian masukkan kedalam kantong plastik gelap / ember serta ditutup rapat selama 12 jam.
  4. Ketika sudah muncul calon akar, sebarkan benih (jangan bertumpuk) dan tutup dengan plastik atau kain kaos hingga muncul bakal daun.
  5. Buka penutup, kemudian siram secara rutin. Penyiraman bisa memakai alat semprot atau langsung di guyur dengan gayung.
  6. Saat benih berumur 6 hari dan batang mulai memerah, pemanenan bisa dilakukan. Khususnya ketika benih sudah memenuhi 10x berat benih. Atau setidaknya ketebalan akar 5cm.
  7. Sebelum diberikan pada ternak, fodder dianginkan terlebih dahulu agar akar bisa kering (dianginkan saja / bukan dijemur).

Thursday, November 12, 2020

Memanfaatkan Ember Bekas Cat Untuk Tanaman Hidroponik

Memanfaatkan Ember Bekas Cat Untuk Tanaman Hidroponik

Bisakah ember bekas cat dijadikan media untuk tanaman hidroponik? Jika melihat sistem tanam paling sederhana, yakni memanfaatkan botol bekas. Tentunya tidaklah mustahil jika anda memanfaatkan ember, yang merupakan media lebih besar.


Perlu diketahui, sistem tanam hidroponik merupakan cara sederhana untuk memaksimalkan lahan sempit. Sehingga tetap bisa menyalurkan hobi bercocok tanam, meski terkendala dengan lahan yang tidak memadai.

Memanfaatkan Ember Bekas Cat Untuk Tanaman Hidroponik

Dalam hal ini, ada banyak kelebihan yang bisa anda peroleh. Sebab selain tidak menggunakan tanah, tentu bahan yang dibutuhkan juga tidaklah sulit, sekaligus alat yang digunakan juga sangatlah sederhana.


Metode tanam hidroponik hanya mengandalkan nutrisi berupa cairan. Fungsinya ialah untuk membantu tumbuh kembang tanaman. Terlebih lagi, hasil yang diperoleh lebih segar dan renyah.


Dalam dunia hidroponik, terdapat banyak varian yang bisa anda terapkan. Salah satunya ialah Dutch Bucket. Penasaran dengan sistem ini? Simak ulasan berikut hingga tuntas.


Sistem Dutch Bucket cukup dikenal dengan sebutan sistem dengan memanfaatkan ember bekas. Sehingga ember bekas cat pun bisa menjadi solusi bagi anda.


Metode instalasi yang diterapkan juga sangatlah mudah. Bahkan sangat cocok bagi anda yang ingin menanam sayuran buah, seperti mentimun, paprika, dan juga tomat. Sedangkan untuk sistem hidroponik dengan sistem wick (sistem sumbu) atau NFT, tidak mempunyai space yang besar untuk menampung buahnya.


Oleh karena itu, sistem dutch bucket sangat direkomendasikan jika anda ingin mencoba menanam sayuran buah.


Apa saja keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan sistem Dutch Bucket? Pada poin ini, ada banyak sekali keuntungan yang bisa anda dapat.


Salah satunya ialah bisa memanfaatkan barang bekas. Selain ember cat, anda juga bisa memakai wadah bekas eskrim. Bahkan sirkulasi yang baik juga akan menjadikan tanaman bisa memperoleh nutrisi yang cukup.


Dampaknya, tanaman akan tumbuh lebih subur lantaran oksigen yang tersalurkan dalam air lebih banyak. Sehingga sangat tidak heran jika banyak orang yang mengaku senang dengan hasil panen yang diperoleh.


Bagaimana Cara Membuat Dutch Bucket? Untuk bisa membuat media ini, anda memerlukan wadah pot dengan diameter kurang lebih 10cm atau disesuaikan dengan wadah nutrisinya.


Pot ini nantinya akan berfungsi sebagai wadah tanam. Kemudian untuk media tanam bisa memakai wadah es krim atau ember bekas cat.


Selain itu, anda juga membutuhkan aerator yang berfungsi sebagai pengalir udara. Akan tetapi, anda juga tetap membutuhkan kain fanel sebagai sumbu dan hidroton sebagai media tanam.


Langkah pertama sebelum memulai, anda bisa melubangi penutup ember sesuai dengan ukuran pot yang akan dipakai. Selanjutnya membuat 4 lubang kecil pada penutupnya. Sesuaikan lubang tersebut dengan ukuran selang aerator.


Buat pula lubang kecil lain pada dinding ember sebagai ventilasi udara. Ketika sudah siap, masukkan kain flanel ke dalam lubang pot.


Tahap berikutnya ialah masukkan larutan nutrisi pada ember dan hidroton. Serta jangan lupa masukkan selang aerator pada salah satu lubang penutup yang sudah dibuat.


Pasang pot yang dipasangi kain flanel pada lubang ember. Proses akhir ialah masukkan media tanam dan bibit pada pot. Nyalakan aerator untuk memastikan nutrisi mengalami sirkulasi yang baik.

Taman Belakang

[Taman][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done