81k3uqGDdFxOCqDaezmhq9nnmr231M54iNG2lEKA
Bookmark

Kendala Dan Solusi Kebun Hidroponik Tanpa Atap

Apa saja Kendala Dan Solusi Kebun Hidroponik Tanpa Atap? Dikutip dari berbagai pengalaman petani, kebun hidroponik tanpa greenhouse juga terbukti bisa dijadikan ladang produksi sayur hidroponik.

 

Selain lebih hemat dari sisi biaya investasi, penerapan hidroponik tanpa atap juga tidak kalah dari segi kualitas dan juga bisa unggul untuk sumber pangan sehat.

Kendala Dan Solusi Kebun Hidroponik Tanpa Atap

Akan tetapi, ada pula beberapa kendala penerapan kebun hidroponik tanpa atap. Terlepas dari keuntungan yang diperoleh, tentu ada sebab akibat yang harus diketahui solusinya.

 

Tingkat dari keberhasilan hidroponik tanpa atap memerlukan usaha yang lebih intens. Bahkan semuanya harus di antisipasi agar hasil yang diperoleh tetap memuaskan.

 

Bagi anda yang penasaran dengan kendala hidroponik tanpa atap, berikut rincian yang sudah kami rangkum dari beberapa sumber.

 

1. Paparan Sinar Matahari

Umumnya, kebun hidroponik tanpa atap tidak mempunyai naungan. Meski pada dasarnya ada beberapa petani yang membuat naungan buatan dengan membentangkan paranet.

 

Pada poin ini, kebun hidroponik tanpa atap dan tanpa naungan, akan memperoleh sinar matahari secara berlebih.

 

Intinya, sinar matahari dengan semua spektrum warna bisa langsung menghantam tanaman. Sinar matahari pada musim kemarau kurang bagus untuk kebun hidroponik. Pasalnya tanaman akan mengalami over-fotosintesis yang menyebabkan hasil berasa pahit.

 

Terlepas dari itu, paparan sinar matahari yang berlebihan akan memicu pertumbuhan lumut pada gully, sehingga tanaman yang di budidayakan bisa kekurangan oksigen. Bahkan bisa juga kekurangan nutrisi saat pertumbuhan lumut semakin banyak.

 

2. Lebih Mudah Terserang Hama dan Penyakit

Secara otomatis, kebun hidroponik tanpa atap tidak mempunyai pelindung atau penghalang, sehingga hama dari luar akan lebih mudah masuk ke dalam kebun. Dengan demikian, hama bisa merusak tanaman yang di budidayakan.

 

Saat hama sudah masuk ke dalam kebun dalam jumlah banyak, akan berimbas pada kualitas tanaman yang menjadi rusak. Umumnya, hama yang masuk tergolong pada jenis serangga atau belalang.

 

3. Kualitas Air Menjadi Tidak Stabil

Kualitas air pada hidroponik tanpa atap sangat tidak stabil. Sebagai contoh saat turun hujan, pH air akan menurun dan tidak sesuai dengan pH yang dibutuhkan tanaman.

 

Kualitas air menjadi poin penting dalam penerapan hidroponik.  Jika pH tidak stabil, maka akan mudah menjadi sarang bagi patogen pembawa hama tanaman.

 

Bagaimana solusi untuk mengatasi kebun Hidroponik tanpa atap? Terkait dengan patogen penyakit pada tanaman, bisa diatasi dengan penggunaan ozonizer.

 

Alat ini digunakan saat memproses air sebelum dibagikan ke gully. Akan tetapi jika digunakan berlebihan, justru akan membuat tanaman terbakar.

 

Sedangkan solusi untuk mengatasi air hujan ialah dengan membuat drainase yang baik. Gunakan stop kran pada pipa yang dipakai untuk mengembalikan nutrisi ke tandon.

 

Intinya, saat turun hujan kran di tutup agar air hujan langsung dibuang melalui saluran pipa percabangan yang sudah dibuat.

 

Bagi anda yang ingin mencoba sistem hidroponik tanpa atap, tentunya bisa memasang naungan yang terbuat dari paranet. Tujuannya agar sinar matahari bisa dihalau dan tidak mengenai tanaman secara langsung.

Post a Comment

Post a Comment