81k3uqGDdFxOCqDaezmhq9nnmr231M54iNG2lEKA
Bookmark

Cara Paling Mudah Budidaya Daun Alfalfa Di Rumah

Bisa disebut jika Cara Paling Mudah Budidaya Daun Alfalfa Di Rumah ini sudah bukan suatu hal yang asing. Pasalnya sudah banyak web atau blog yang berbagi mengenai tips tersebut.

 

Alfalfa sendiri merupakan tanaman asal negara subtropik yaitu Asia Tengah, serta bisa ditanam di daerah mana saja di Indonesia. Akan tetapi, agar memperoleh hasil panen yang baik, maka akan lebih baik ditanam di daerah dengan ketinggian minimal 600 mdpl.

 

Cara Paling Mudah Budidaya Daun Alfalfa Di Rumah
Yang menjadi poin penting dalam budidaya alfalfa ialah harus ditanam pada lahan yang gembur, berpasir, serta berhumus. Hindari menanam di tanah liat ataulempung, apalagi tanah yang mudah tergenang air.

 

Jika kondisinya demikian, maka perakarannya harus menembus sangat dalam. Teruntuk tanaman yang sudah dewasa (sekitar umur 15 tahun), bisa mencapai ketinggian 10 meter. Namun ika ditanam pada lahan yang mudah tergenang, maka hanya akan menyebabkan pembusukan.

 

Nah bagi anda yang penasaran ingin budidaya sendiri daun alfalfa di rumah, berikut beberapa tahap yang sudah kami rangkum dari beberapa sumber :

 

1. Mempersiapkan Lahan

Apabila pH sudah sesuai dengan kriteria, maka sudah tidak diperlukan penggunaan kapur dolomit. Lahan dibuat guludan dengan tinggi 30 cm dan lebar 1 meter.

 

Buat jarak tanam 20 cm antar barisan. Kemudian oleh laan sedalam 40 cm dengan cangkul atau alat sejenisnya. Haluskan dan gemburkan tanah dan semprot dengan pestisida organik yang selanjutnya dibiarkan selama 1 hari.

 

Tahap berikutnya, lanjutkan dengan penaburan Bokashi (pupuk kandang yang difermentasi) dosis 1 ton/ha serta tutup dengan tanah.

 

2. Penyemaian dan Penanaman

Pilihlah bibit atau benih alfalfa yang berwarna putih. Untuk satu hektar lahan, bisa ditabur sebanyak 20 kg. Penyemaian bisa dilakukan langsung pada area penanaman, sehingga tidak dibutuhkan area penyemaian khusus.

 

Pasalnya, jika bibit dipindahkan, maka hanya akan merusak akr dan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Caranya ialah dengan menabur benih pada sepanjang alur barisan yang sudah dibuat sebelumnya.

 

Jarak penanaman pada satu baris bisa sangat rapat, yaitu sekitar 1 hingga 2 cm antar butir benih. Kemudian disiram hingga tanah basah dan lembab.

 

3. Langkah Perawatan

Setiap satu hari sekali, anda bisa menyiramkan air secukupnya. Apabila banyak gulma, maka lakukan penyiangan menggunakan arit.

 

Bisa disebut jika tanaman alfalfa tidak rentan terhadap serdangan penyakit, bahkan hama juga enggan memakannya. Umumnya, hama yang menyerang daun alfalfa hanya berupa ulat daun. 

 

4. Proses Panen

Yang bisa dipanen atau diambil dari tanaman ini ialah bagian batang dan daunnya, sehingga proses panen yang dilakukan ialah dengan cara dipangkas hingga mendekati pangkal batang paling bawah.

 

Nantinya, alfalfa akan mengeluarkan tunas baru. Untuk masa panen pertama bisa dilakukan setelah tanaman berusia sekitar 51 hari. Untuk panen kedua setelah umur 35 hari sejak panen pertama, dan panen ketiga setelah umur 21 hari dari masa panen sebelumnya.

Post a Comment

Post a Comment