81k3uqGDdFxOCqDaezmhq9nnmr231M54iNG2lEKA
Bookmark

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Hidroponik Rakit Apung

Apa anda sedang mencari informasi tentang Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Hidroponik Rakit Apung? Sudah tepat jika anda membaca artikel ini. Sebab disini kami akan membahas tentang beberapa hal yang menjadi poin plus sekaligus minus dari penerapan sistem tanam ini.


Seperti yang diketahui, rakit apung merupakan salah stau sistem hidroponik yang paling mudah dan juga murah dalam penerapan.

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Hidroponik Rakit Apung

Sistem ini tergolong pada sistem yang sederhana, namun ukurannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Uniknya, sistem ini bisa diperbesar dibelakang hari.


Bisa disebut jika sistem ini sangat cocok bagi orang yang ingin menaman sayur hidroponik dengan hasil maksimal. Tentu dengan biaya pembuatan yang lebih murah dan mudah.


Umumnya, orang-orag menyebut sistem ini dengan sistem deep water culture (DWC). Hampir mirip dengan sistem wick (sistem sumbu) yang memanfaatkan wadah berisi air nutrisi. Hanya saja akar langsung kontak dengan air tersebut.


Prinsip Cara Kerja Dari Hidroponik Sistem Rakit Apung

Sistem ini memanfaatkan gaya apung pada papan yang menopang tanaman. Umumnya papan yang dipakai berupa sterofoam yang dilubangi pada beberapa bagian seukuran pot yang digunakan.


Tanaman bisa tumbuh dengan akar yang konstan hanya dalam waktu 24 jam berada pada air nutrisi dalam wadah. Dikarenakan langsung kontak dengan air nutrisi, maka akar bisa langsung menyerap hara yang ada pada air.


Namun akar yang ada dalam air juga memerlukan oksigen agar bisa bernafas. Oleh karena itu, harus ada aerator agar masalah ini bisa terselesaikan.


Meski sistem ini hampir sama dengan sistem wick, kecepatan tumbuh tanaman lebih cepat. Berbeda dengan sistem wick yang hanya memanfaatkan gam atau sumbu untuk menyalurkan nutrisi.


Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan hidroponik sistem rakit apung? Jika anda memang penasaran, berikut beberapa poin yang mungkin bisa menjawab semua pertanyaan anda.

  • Biaya lebih murah, sebab bahan yang diperlukan sangat sederhana. Namun bisa pula lebih besar seiring dengan banyaknya media yang anda gunakan.
  • Mudah Dalam Pembuatan, siapapun bisa menerapkan sistem ini. Baik yang masih pemula ataupun yang sudah lama menerapkan sistem rakit apung.
  • Perawatan Lebih Mudah, yakni dengan hanya menjaga air nutrisi dan aerator untuk bisa mengalirkan nutrisi lebih maksimal.
  • Sistem Pembuatan ataupun perakitan bisa diperbesar, intinya anda bisa menambah ataupun mengurangi sesuai kebutuhan.
  • Cocok untuk semua jenis tanaman yang mendukung sistem rakit apung. Tanaman yang umumnya digunakan berupa sayuran daun, herbs, tanaman hias kecil. Sistem ini tidak cocok untuk jenis tanaman berat seperti cabai, tomat, melon, dan yang lainnya.


Dari sisi kelemahan, akar tanaman lebih mudah busuk jika oksigen dalam air kurang. Membutuhkan naungan serta tidak cocok untuk outdoor tanpa naungan, sebab nutrisi bisa tercampur dengan air hujan.

Post a Comment

Post a Comment