81k3uqGDdFxOCqDaezmhq9nnmr231M54iNG2lEKA
Bookmark

Tanaman Hidroponik Vertikultur, Tips, Teknik, Dan Pengertian

Membahas tentang Tanaman Hidroponik Vertikultur, Tips, Teknik, Dan Pengertian, mungkin sudah tidak asing untuk sebagian orang. Namun tidak sedikit pula yang belum paham dengan maksud metode penanaman tersebut.

Sekedar untuk tambahan referensi, hidroponik dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mengatasi terbatasnya lahan untuk budidaya tanaman.

Terlepas dari itu, ada begitu banyak sistem lain yang bisa diterapkan. Bahkan anda bisa memanfaatkan botol bekas, atau bisa juga dengan vertikultur atau penanaman vertikal.


Penanaman yang bertingkat,bisa menggabungkan dua sistem sekaligus. Sedangkan untuk yang terbaru, dikenal dengan istilah hidroponik vertikultur.

Pengertian Hidroponik Vertikultur
Metode hidroponik vertikultur merupakan sistem bercocok tanam secara hidroponik serta dilakukan secara vertikal.

Tanaman yang dibudidayakan, disusun dengan model bertingkat. Yakni mulai dari bawah hingga ke atas. Fungsinya ialah untuk mendayagunakan lahan yang luasnya sangat terbatas (sempit) dan lebih optimal.

Penerapan teknik ini, bisa membudidayakan sekitar 30 tanaman pada lahan yang luasnya hanya sekitar 50x50 cm saja. Tentu perbandingannya sangat jauh jika dilihat dari cara tanam konvensional.

Teknik Dan Penerapan Hidroponik Vertikultur
Metode ini bisa digunakan dengan cara menerapkan beberapa macam tempat atau wadah. Bisa berupa pot, botol plastik, pipa paralon, polybag, atau bisa pula yang lainnya.

Tidak mempunyai perbedaan yang mencolok dengan teknik hidroponik yang lain, penerapan vertikultur juga tidak menggunakan tanah. Sehingga bisa menerapkan media lain seperti arang sekam, perlite, cocopeat, rockwoll, dan yang lainnya.

Tips Penanaman Hidroponik Vertikultur
Hal utama yang menjadi poin penting dan harus dipenuhi pada saat mempraktekkan sistem hidroponik vertikultur, ialah tempat yang akan digunakan untuk meletakkan media tanam. Termasuk juga dalam memastikan media tersebut harus kuat dan tidak mudah roboh.

Untuk jenis dan ukuran sendiri, tergantung dengan selera masing-masing alias bebas. Akan tetapi, tetap harus sesuai dengan jenis tanaman yang ingin di budidayakan.

Sebagai contoh ialah untuk media tanam seperti sayur bayam, sawi ataupun kangkung. Maka wadahnya bisa berupa pipa paralon dengan diameter 3 inchi atau botol plastik bekas minuman.

Sedangkan untuk tanaman yang hasil panennya berbentuk buah seperti terong, cabai, da tomat, akan lebih baik menggunakan wadah yang lebih besar.

Seperti halnya paralon dengan ukuran diameternya mencapai 4 inchi. Fungsi dan tujuannya ialah supaya bisa menampung media tanam dalam jumlah yang lebih banyak.

Bagaimana dengan media tanam yang baik? Pada poin ini, media tanam harus bersifat porous atau gembur serta mempunyai unsur hara yang merupakan kebutuhan tanaman untuk tumbuh.

Terlebih lagi, pasokan sinar matahari juga harus cukup, sehingga tanaman yang dibudidayakan bisa tumbuh secara normal.

Oleh karena itu, penempatan harus selalu diperhatikan dan di usahakan terkena paparan sinar matahari setidaknya paling sedikit 6 jam dalam sehari.

Cukup mudah bukan? Minat untuk praktek langsung? Selamat mencoba!
Post a Comment

Post a Comment